Monday, February 27, 2006

Keyword + Headline + Landing Page = High Conversion Rate

Kalau anda belum sempat membaca tulisan saya mengenai keyword, anda bisa melihat lagi artikel Kata Kuncinya Adalah.... Mengenai headline saya tuliskan dan kirimkan khusus untuk pendaftar newsletter saya. Jadi segeralah mendaftarkan diri untuk mendapatkan newsletter dan update Tentang Bisnis di Internet. Gratis! ;-) Mengenai landing page? Hmmm…mungkin akan secara khusus saya ulas. Saya akan coba jelaskan secara singkat di sini.

Anda sudah mulai familiar dengan Google Adwords? Baca kembali artikel saya mengenai Google Adwords kalau anda rasa masih perlu. Seperti pernah saya ceritakan, kemudahan Google Adwords memiliki 2 mata pedang yang sama tajamnya. Dua-duanya memberikan impact yang luar biasa. Satu mata untuk traffic dan rasio konversi yang luar biasa, satu lagi untuk tagihan Google yang juga bisa sangat luar biasa besarnya!


Satu hal yang paling berperan pada keberhasilan SEO maupun SEM adalah kata kunci yang tepat. Namun kata kunci atau keyword tak berarti apa-apa tanpa headline dan landing page yang mendukung. Google Adwords menetapkan CTR (Click Trough Rate atau RKPT, Rasio Klik Per Tayang) untuk menentukan seberapa bagus headline anda mendukung keyword yang digunakan.

Katakanlah anda menggunakan kata kunci yang mendapatkan 1000 kali tayang. Kalau kata kunci tersebut hanya mendapatkan 10 kali klik, artinya RPKT kata kunci tersebut 10/1000 = 0.01%. Sangat kecil dibanding ukuran minimal yang ditetapkan Google sebesar 0.05%. Dengan kata lain kata kunci tersebut boleh dianggap tidak relevan dengan yang diinginkan oleh pengguna Google.

Headline kemudian menjadi sangat berperan agar iklan yang ditayangkan mendapatkan respon berupa klik dari pencari informasi. Namun klik tidak berarti apa-apa tanpa adanya proses lanjutan yang paling anda nantikan. Terjadinya pembelian, pendaftaran atau apapun yang anda inginkan dari pengunjung situs anda. Klik tersebut harus membawa ke halaman yang sangat relevan dengan 2 hal sebelumnya. Keyword dan headline. Halaman inilah yang disebut landing page.

Masih banyak pengguna Adwords yang mengabaikan pentingnya landing page. Parahnya, bahkan ada yang membuang uang percuma dengan membiarkan klik yang terjadi ‘mendarat’ di halaman yang kosong. Yang mungkin masih bisa dimaafkan adalah kalau mendaratnya di halaman utama situs yang diinginkan. Ingat, kadangkala anda perlu mengarahkan pendaratan klik ke halaman yang paling relevan dengan kata kunci. Tidak harus di halaman utama situs.

Kalau anda sudah bisa mensinergikan keyword, headline dan landing page tak perlu waktu lama untuk dapat melihat rasio konversi yang tinggi dari promosi anda.

Conversion rate menghitung perbandingan antara penjualan yang terjadi dengan jumlah kunjungan yang didapat. Kalau anda mendapatan 100 kunjungan dengan 1 penjualan, rasio konversinya adalah 1%. Satu angka yang cukup fantastis mengingat umumnya rata-rata 1 penjualan di dapat dari lebih 700 penggunjung.

Artikel yang lain:
Steve Jobs Menyerang Balik
Market Niche, Attack on Narrow Front
Ilmu Hitam SEO Part #2
Google Adwords
Peluang Bisnis Online
Studi Kasus, Milliion Dollar Homepage
Traffic, SEO dan AirAsia
Afiliasi, The Name of The Game
Kata Kuncinya Adalah...
Ilmu Hitam SEO Part #1

Saturday, February 25, 2006

Anda Pekerja atau Pengusaha?

Anda pekerja atau pengusaha? Terus terang, pertanyaan ini masih menghantui saya hingga saat ini. Fakta bahwa sampai sekarang saya masih seorang pekerja membuat pertanyaan ini seolah valid dan berhak mengganggu pikiran saya.

Menjadi pekerja adalah perjuangan pergi-pagi-pulang-petang-penuh-penat-pegal-pegal-penghasilan-pas-pasan. Menjadi pengusaha, sebaliknya, merupakan perjuangan yang mungkin lebih keras lagi untuk menghindari dilemma hidup pergi-pagi-pulang-petang-penuh-penat-pegal-pegal-penghasilan-pas-pasan.

Bercermin pada hal-hal yang telah saya alami, beda pekerja dan pengusaha hanyalah pada mentalitasnya. Fakta bahwa seseorang sedang mencoba ‘berusaha’ tidak lantas membuat dirinya berhak disebut pengusaha. Pengusaha berbicara pada tataran investasi, asset, dan resiko. Pekerja berbicara pada tataran uang bulanan, gaji dan keamanan kenyamanan kerja.


Hampir sepuluh tahun lalu saya sudah mulai ‘melihat’ besarnya potensi bisnis internet. ‘Penglihatan’ saya kemudian membawa kepada langkah-langkah prematur membuka usaha online. Karena mentalitas pekerja yang masih kental saya sandang, ‘penglihatan’ saya tidak sampai tembus pada sisi terang benderang dari bisnis internet yang sesungguhnya.

Saya membuat website, membeli domain, membuat brosur dan sebagainya. Tak ada kejadian atau hasil apa-apa setelah itu. Saya sedemikian takutnya menghabiskan uang simpanan sehingga kemudian kegagalan sedikit membuat saya surut untuk menggali lebih dalam.

Permenungan mendalam yang saya lakukan bertahun-tahun kemudian membawa saya kepada kesimpulan 7 alasan utama kegagalan saya menjadi pengusaha pada waktu itu:
1. Kegagalan menemukan impian dan menetapkan tujuan
2. Kegagalan menemukan mentor
3. Kegagalan menjadi orang yang teachable
4. Kegagalan menggali lebih dalam
5. Kegagalan mengubah mentalitas
6. Kegagalan untuk pantang menyerah
7. Kegagalan untuk berani mengambil resiko yang bisa diperhitungkan

Friday, February 24, 2006

Google Page Creator

Google baru saja mengumumkan Google Page Creator yang diperuntukkan bagi pengguna Gmail. Bagi Anda yang ingin membuat halaman web dengan lebih mudah, page creator ini sangat membantu sekali. Namun begitu, seperti yang disampaikan oleh Matt Cutts, insinyur yang mengurus hal-hal teknis di Google, anda lebih baik tetap pada blogger, wordpress ataupun typepad apabila sering mengupdate content atau isi halaman web.





Bagi perkembangan bisnis internet, apakah fasilitas Google ini ada pengaruhnya? Rasanya tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Kadangkala kita yang belum berfikir untuk memiliki website dengan hosting sendiri (tidak gratisan) memerlukan beberapa sumber yang bisa digunakan untuk membangun halaman web. Tak terkecuali fasilitas Google ini.

Sunday, February 19, 2006

Ilmu Hitam SEO Part #2

Kebetulan sekali, saat saya ingat akan ‘hutang’ untuk meneruskan menulis mengenai Ilmu Hitam SEO, terbetik berita menarik mengenai hal ini minggu kemarin. Google menghapus BMW.de dan mungkin Ricoh.de dari daftar database mereka. Tim anti-webspam Google menemukan bahwa mereka telah melakukan cara-cara ‘hitam’ untuk menaikkan ranking mereka di SERP (Search Engine Result Page, halaman hasil pencarian).

Apa artinya kalau suatu situs internet dicabut dari data base search engine? Situs tersebut tidak akan pernah diketemukan saat seseorang mencarinya. Bahkan kalaupun dengan keyword yang sangat spesifik. Misal, pada kasus di atas seseorang menuliskan BMW di kolom pencarian http://www.google.de . BMW.de tidak akan diketemukan.


Apa dosa BMW.de sebetulnya? Dosanya, dan juga Ricoh.de, berawal dari semangat untuk menjadi terdepan dan teratas pada SERP. Mudah dipahami. Sebuah link situs, entah halaman utama atau halaman lainnya, akan mendapatkan kunjungan yang sangat banyak apabila berada di halaman pertama SERP. Apalagi yang teratas.

Google menerapkan teknologi yang disebut Pagerank untuk menentukan posisi situs di SERP. Tujuannya hanya satu. Relevansi. Google menginginkan (dan juga penggunanya) yang tersajikan pada SERP sesuai dengan yang diinginkan saat seseorang melakukan pencarian.

Pagerank menggunakan metodologi dan algoritma yang mengandalkan kepadatan keywords dan sejumlah link onpage ataupun offpage yang menunjukkan ‘penting ‘ tidaknya, sekaligus relevan tidaknya suatu situs. Beberapa ‘pakar’ kemudian melihat bahwa metodologi dan algoritma yang digunakan oleh Google, dan juga beberapa search engine lainnya, bisa diakali. Beberapa ‘akal-akalan’ ini bisa diterima dan termasuk dalam teori Search Engine Optimization. Banyak kemudian ‘akal-akalan’ yang merusak idea relevansi hasil pencarian dan system demokrasi search engine.

Google akan menganggap suatu situs penting dan akan diberi Pagerank yang tinggi apabila situs tersebut banyak dikunjungi dan terdapat banyak situs lain yang nge-link ke situs tersebut. Bagaimana cara mendapatkan link tersebut? Tentu, argumen Google, orang lain akan dengan senang hati melink ke suatu situs apabila situs tersebut menarik dan relevan dengan situs miliknya. Dengan demikian situs tersebut dianggap penting dan berharga untuk dimasukkan ke dalam daftar link.

Inbound link bisa diminta, atau, dengan rekayasa, dicipta. Dengan teknologi, suatu situs bisa secara dinamis membuat halaman-halaman situs semu, yang jumlahnya bisa ribuan, khusus untuk memuat link ke situs tersebut sehingga mendapatkan ranking yang tinggi. Hal semacam inilah yang oleh Google dianggap webspam dan akan diperangi sampai habis.

Satu hal yang harus selalu diingat. Sekali suatu situs disingkirkan dari database suatu search engine, perlu waktu bertahun-tahun untuk kembali masuk daftar. Pun kalau masuk daftar, belum tentu akan pada halaman pertama dan posisi atas dari SERP.

Lantas, sedemikian sulitkah untuk mendapatkan ranking di Google? Tidak kalau Anda ingat akan kata kunci dan ceruk pasar (market niche). Lagi pula, pada akhirnya bukan masalah ranking. Tapi bagaimana Anda mendapatkan traffic sebanyak-banyaknya. Ingat akan pola Content, Traffic, PreSell dan Monetize. Anda bisa pelajari dari beberapa studi kasus mengenai keberhasilan mendapatkan traffic tanpa harus akal-akalan.

Saturday, February 11, 2006

Steve Jobs Menyerang Balik

Kalau Anda kebetulan memiliki iMac atau iBook, dan sangat mencintainya, janganlah merasa bersedih kalau di tahun-tahun mendatang Anda tidak lagi menjadi bagian eksklusivitas pemakai computer Apple. Bertahun-tahun Apple menolak membuat produknya terbuka (untuk dapat dioprek dan dilensi oleh produk-produk kompatibel). Produk Apple Computer hanya dibuat oleh Apple Computer. Titik. Namun tidak tahun ini. Bermula dari keputusan untuk berpindah dari Motorola ke Intel untuk pasokan prosesornya, tidak menutup kemungkinan berlanjut dengan terbukanya arsitektur komputer Apple.

Adalah Steve Jobs yang bersikukuh untuk menjaga ‘state of the art’ seluruh produk Apple Computer. 15 tahun setelah pemecatannya oleh CEO yang dia pilih sendiri (untuk mengingatkan Anda, Steve Jobs adalah co-founder Apple Computer), John Sculley, pada tahun 1997 Steve kembali dengan keyakinan yang sama. Produk Apple haruslah sexy! Maka lahirlah iMac & iBook. Sukses iMac (dan iBook) membawa Apple kembali sehat.


Dua tahun terakhir kembali Steve Jobs menggebrak dengan duet iPod dan iTune (terakhir versi iPod 30GB dengan Video Playback)Aple iPod 30GB with video playback black. Sedemikian hebatnya sampai Sony yang merajai pasar Walkman harus mengalah dan memilih menutup pabrik Walkmannya di Jepang.

Tahun 2006 ini Steve Jobs mengambil langkah yang menurut beberapa analist sangat mengherankan. Setelah bertahun-tahun menggunakan prosesor Motorola untuk produk-produk Apple, Steve memutuskan beralih menggunakan Intel. Meskipun Steve lebih memilih mengemukan alasan performance sebagai dasar keputusannya, sepertinya Steve Jobs hendak menyerang balik Bill Gates tanpa harus berhadapan face to face.

Dua decade lalu Apple mengeluarkan produk cukup canggih (pada saat itu) yang diberi nama NeXT Computer. (Komputer jenis ini pula yang melahirkan World Wide Web). Hanya karena komentar Bill Gates yang mengatakan bahwa computer ini terlalu canggih untuk jamannya, sehingga boleh dikata useless, NeXT tidak berhasil terjual sebagaimana diharapkan.

Masuknya kembali Steve JobsiCon Steve Jobs:The Greatest Second Act in the History of Business ke dalam Apple Computer tahun 1997 merupakan paket dari pembelian Apple Computer terhadap NeXT software yang kemudian dikembangkan menjadi MacOS. Perpaduan Intel dengan Apple kemudian dapat dipahami sebagai langkah manis perluasan penjualan MacOS tidak saja pada komputer-komputer keluaran Apple namun juga komputer-komputer intel based lainnya. MacOS tentu sangat menarik bagi yang ingin beralih dari Windows namun takut dengan kerumitan Linux. MacOS cukup dikenal sebagai system operasi yang kinerjanya di atas Windows.

Thursday, February 02, 2006

Google AdWords

Rasanya tidak sempurna kalau bicara internet marketing tanpa sedikitpun menyinggung mengenai Google AdWords. Google AdWords menawarkan pemasangan iklan dengan metode pay per click. Iklan dipasang berdasarkan lelang kata kunci dan akan muncul apabila kata kunci yang dipakai cocok dengan kata kunci yang dicari oleh pengguna Google.

Balik ke masa kurang lebih sepuluh tahun silam, tersebutlah goto.com sebagai situs pertama yang memperkenalkan pemasangan iklan dengan pembayaran per click (pay per click advertising atau PPC ads). Kemudian goto.com menjadi overture.com dan terakhir setelah overture.com menjadi bagian dari Yahoo!, mereka menyebutnya Yahoo Search Marketing. Overture atau Yahoo Search Marketing ini sempat merajai pasar iklan PPC sampai akhirnya muncul Google AdWords. Kelebihan Adwords adalah pada kemudahan “anda pasang sekarang, sekarang juga iklan anda ditampilkan” (selagi kata kunci yang digunakan mengalami kecocokan).


AdWords ini segera saja menjadi pilihan yang paling disukai pemasang iklan mengingat investasi yang dikeluarkan sesuai dengan target market yang dituju. Terlebih, dengan adanya AdWords, pemasangan iklan tidak lagi hak bagi yang berdompet tebal. Anda dapat memasang iklan seharga sedikitnya 100 rupiah dengan biaya registrasi awal sejumlah 50.000 rupiah saja.

Oleh karena ‘murahnya’ tarif Google AdWords ini, banyak para Internet Marketer terlena dan tanpa sadar membuang banyak uang karena ‘ketidakpeduliannya’ pada ‘rahasia terpendam’ Google AdWords.

Kalau dengan 50.000 rupiah anda bisa menulis iklan dan membuka akses bagi lebih dari 100 juta pengguna computer apa anda tidak tertarik? Lebih hebatnya, semuanya dapat anda lakukan kurang dari 10 menit.

Sedemikian mudahnya? Tentu, asal anda piawai menyiasati ‘perang’ kata kunci. Lebih tepatnya, seperti saya sebutkan di awal, lelang kata kunci. Untuk dapat tampil, iklan anda harus menggunakan kata kunci yang cocok dengan yang dicari pemakai Google. Permasalahannya, yang bermain AdWords tidak saja anda. Ada ribuan pemasang iklan yang mungkin menggunakan kata kunci yang sama.

Google menempatkan iklan anda atas dasar urutan relevansi. Semakin relevan iklan anda, semakin besar kemungkinan iklan anda dipasang di halaman pertama search result dan diurutan awal. Google mendefinisikan relevansi dari perhitungan perkalian antara nilai lelang yang anda rela bayar dengan jumlah klik atas lelang anda. Semakin tinggi nilai relevansi iklan anda, semakin awal pula nomor urut iklan tersebut. Persoalannya, berapa banyak anda mampu bayar untuk mendapatkan hak tayang?

Seorang teman, Perry Marshall namanya, menulis mengenai “"5 days to success with Google AdWords" yang dapat anda dapatkan gratis dengan mengklik di sini. Dia akan banyak memberikan kiat keberhasilan dalam bermain dengan Google AdWords.

Wednesday, February 01, 2006

Peluang Bisnis Online

Seberapa besar sebenarnya peluang sukses berbisnis online? Seorang pakar Internet mengatakan “the future is so bright you might need to use sunglasses”. Benar. Terlebih dengan masih sedikitnya jumlah pemakai internet dibandingkan dengan jumlah penduduk. Pertumbuhan internet (pengguna maupun kandungan media yang ditawarkan) yang luar biasa masih terhitung kecil dibanding dengan potensi yang dikandungnya.

Barangkali Anda bertanya, dengan sebegitu banyaknya jumlah (kandungan media maupun pengguna), apakah persaingan tidak sedemikan pula hebatnya? Jawabannya sederhana saja. Untuk berbisnis online Anda hanya perlu menemukan ceruk pasar yang masih belum banyak digarap.


Dan ceruk pasar ini masih sangat banyaknya. Pernah dengan kisah sukses orang yang menjual cerita mengenai kucingnya yang terpaksa harus dimatikan, agar tidak terus menerus menderita, kecuali ada yang sudi menolongnya? Dengan membeli t-shirt bergambar kucing tersebut. Gantungan kunci, pembatas buku dan segala pernik-pernik mengenai si kucing. Kalau Anda pecinta kucing, apa anda tidak merasa tergerak untuk juga ikut menolong?

Bisnis online sepertinya memang mudah dilakukan dan memberikan hasil yang mencengangkan. Masih ingat mengenai milliondollarhomepage? Yahoo, Google, Netscape. Semua adalah kisah-kisah sukses dengan lompatan sukses yang mencengangkan. Namun, Anda mesti ingat. Bisnis online bukanlah ajang untuk menjadi kaya dengan cepat.

Ada beberapa persiapan yang harus Anda lakukan. Yang paling penting adalah penetapan tujuan Anda menjalani bisnis online. Kemudian Anda hanya perlu fokus, fokus dan fokus.

Artikel lain:
Steve Jobs Menyerang Balik
Market Niche, Attack on Narrow Front
Ilmu Hitam SEO Part #2
Google Adwords
Studi Kasus,Million Dollar Homepage
Traffic, SEM dan AirAsia
Afiliasi, Name of The Game
Kata Kuncinya Adalah...
Ilmu Hitam SEO Part #1

Internet Marketing Center