Thursday, January 12, 2006

Nilai Sebuah Kesederhanaan


Berapa banyak, dalam bentuk uang, Anda menilai sebuah kesederhanaan? Dalam hal Google, kesederhanaannya senilai seluruh kekayaan yang dimiliki sekarang ini. Lebih hebatnya, dengan kesederhanaan ini, setidaknya menurut saya, Google menjadi perusahaan paling kapitalis yang paling ‘disayangi’ komunitas internet. Hal yang wajar mengingat teknologi tinggi dibalik kesederhanannya. Google mengkalkulasi lebih dari 500 juta variable untuk mengurutkan 8 milyar lebih situs internet.

Antarmuka Google tidak pernah berubah dari sejak pertama kalinya diperkenalkan tahun 1998 lalu. Bahkan untuk menemukan interface dengan bahasa yang Anda ingin gunakan, Anda tidak perlu mencari-cari link bahasa kemudian mengkliknya. Dengan asumsi domisili, saat anda ketikkan http://www.google.com/ Anda akan dibawa ke http://www.google.co.id/ apabila Anda berada di Indonesia, atau http://www.google.it/ apabila anda melakukannya di Italia. Sebagai perusahaan yang penghasilan utamanya adalah iklan, Anda tidak akan pernah menemukan satu iklanpun di halaman muka Google.

Google cukup cerdik untuk menyampaikan kekuatan dan daya guna piranti internetnya tanpa harus membuat antarmuka yang penuh dengan link, banner maupun gambar-gambar multimedia yang berserakan. Semua diatur seolah pisau tentara Swiss yang memiliki seratus lebih alat. Pisau Swiss akan sangat berguna apabila satu alat saja yang dibuka pada saat alat-alat tersebut dibutuhkan. Google tidak pernah memberikan semua yang ‘kira-kira’ diinginkan penggunanya pada halaman muka. Dengan Google Anda memperoleh apa yang Anda inginkan, ketika Anda menginginkanya. Halaman muka Google tidak pernah memiliki lebih dari 20 link!

Konon kesederhanan Google adalah kebetulan semata. Sergey Brin dan Larry Page, penemu Google, keduanya bukanlah web designer. Mereka sangat sibuk menulis program untuk mesin pencariannya sehingga ketika mesin pencari itu selesai, tidak ada yang membuat antarmuka yang ‘canggih’ selain tampilan yang tidak jauh berbeda dengan yang Anda lihat sekarang.

Bagaimana google menjaga kesederhanaanya? Kalau Anda berfikir tidak pernah ada yang mengusik kesederhanaan ini, Anda salah besar. Adalah Marissa Mayer, direktur Consumer Web Products di Google yang terus menerus menjaga antarmuka Google tidak lebih dari yang sekarang. “I’m the gatekeeper”, katanya, “I have to say no to a lot of people”. Marissa Mayer tidaklah menjaga kesederhanaan antarmuka Google semata. Dia menjaga ‘dollar’ dari persamaan simplicity + technology = big big dollar. Apple iPod pun terjual laris lebih dari 20 juta unit karena persamaan tersebut.


Tag: , ,

No comments: